Larangan Bertasyabbuh dengan Setan dan Orang-Orang Kafir
Bersama Pemateri :
Ustadz Mubarak Bamualim
Larangan Bertasyabbuh dengan Setan dan Orang-Orang Kafir adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I. pada Selasa, 20 Rabiul Awal 1446 H / 24 September 2024 M.
Kajian Tentang Larangan Bertasyabbuh dengan Setan dan Orang-Orang Kafir
Imam an-Nawawi rahimahullahu ta’ala dalam salah satu bab kitabnya membahas tentang larangan bertasyabbuh, yakni menyerupai perilaku setan dan orang-orang kafir. Seorang muslim memiliki ciri khas yang berbeda dari orang-orang yang tidak beriman. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berupaya untuk mendakwahi umatnya agar menyelisihi perbuatan-perbuatan orang-orang fasik, setan, dan tindakan yang tidak diajarkan oleh Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
لاَ تَأكُلُوا بِالشِّمَالِ، فَإنَّ الشَّيْطَانَ يَأكُلُ ويَشربُ بِالشِّمَالِ
“Janganlah kalian makan dengan menggunakan tangan kiri, karena sesungguhnya setan makan dengan menggunakan tangan kirinya.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ، وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka makanlah dengan tangan kanannya. Dan apabila ia minum, maka minumlah dengan tangan kanannya, karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)
Hadits-hadits ini menjelaskan kepada kita perintah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk menyelisihi perilaku setan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang kita makan dan minum dengan tangan kiri. Hal ini karena setan makan dan minum menggunakan tangan kirinya.
Dari hadits ini, kita belajar bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui Rasul-Nya memberitahukan tentang makhluk ghaib, yaitu setan. Setan memiliki tangan kanan dan tangan kiri, dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kita untuk makan dan minum dengan tangan kanan sebagai bentuk penyelisihan dari perilaku setan.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak berbicara berdasarkan hawa nafsunya, melainkan selalu berlandaskan wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka, kita harus beriman kepada kabar ini dan mengikuti perintah untuk makan dan minum dengan tangan kanan.
Pada poin kedua, ada hal penting yang perlu diperhatikan. Kita masih sering melihat pada acara-acara pernikahan, resepsi, atau pertemuan lainnya, sebagian kaum muslimin, baik mereka sadar atau tidak, menggunakan tangan kiri ketika makan atau minum. Ini adalah hal yang perlu diingatkan, karena Islam mengajarkan adab-adab yang mulia, yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya kepada umat ini.
Kita sering melihat dalam acara-acara seperti pernikahan, resepsi, atau pertemuan lainnya, sebagian kaum muslimin makan dengan tangan kanan, tetapi ketika minum, banyak yang menggunakan tangan kiri. Ini adalah kebiasaan yang harus diingatkan kembali.
Poin ketiga, yang juga perlu diingatkan dalam kesempatan ini adalah pentingnya orang tua membiasakan anak-anak mereka untuk makan dengan tangan kanan sejak kecil. Sebagai orang tua, kita harus membiasakan hal-hal mulia yang dianjurkan menggunakan tangan kanan, seperti memberi, menerima, makan, atau mengambil mushaf Al-Qur’an. Sementara untuk hal-hal seperti masuk toilet, disunnahkan menggunakan kaki kiri. Ini adalah bagian dari adab-adab Islami yang harus diajarkan sejak dini.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberitahukan kepada kita bahwa setan memiliki tangan kanan dan kiri, dan ia makan serta minum menggunakan tangan kiri. Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk menyelisihi perbuatan setan.
Hadits ini menegaskan pentingnya mempraktikkan adab-adab Islam yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada umatnya. Adab ini harus terus dihidupkan dan diingatkan kepada kaum muslimin, terutama di zaman sekarang, di mana budaya luar yang bertentangan dengan ajaran dan adab Islam semakin banyak masuk ke negeri-negeri muslim. Hal ini bisa dilihat dalam keseharian, termasuk melalui media sosial dan platform lainnya.
Semoga kita semua bisa terus menjaga dan menghidupkan adab-adab Islami dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian kajian yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54513-larangan-bertasyabbuh-dengan-setan-dan-orang-orang-kafir/